Faktanews.com, Kota Gorontalo — Di tengah derasnya arus ekspansi ritel modern yang kerap menyisihkan produk lokal, Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, memilih berpihak: mewajibkan seluruh gerai modern di wilayahnya memasarkan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal.
Melalui Surat Edaran Nomor 230/EKON-SDA/VI/2025, Adhan mengambil langkah strategis untuk menegaskan komitmennya pada ekonomi kerakyatan. Aturan ini menindaklanjuti Perda Nomor 4 Tahun 2018 dan menyatakan dengan jelas bahwa paling sedikit 10 persen dari total produk yang dijual di gerai modern harus berasal dari pelaku usaha mikro lokal.
“Kami tidak akan membiarkan UMKM hanya jadi penonton di rumah sendiri,” tegas Adhan dalam berbagai kesempatan.
Pemerintah Kota menyebut gerai seperti Hypermart, Indomaret, Alfamart, Alfamidi, Karsa Utama, hingga Makro Supermarket telah menerima surat edaran tersebut. Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Gorontalo, Kaima Kamaru, menyatakan bahwa sanksi administratif hingga pencabutan izin akan diberlakukan bagi yang mengabaikan kebijakan ini.
“Kami tidak sekadar imbau. Kami beri tenggat waktu dan pengawasan. Yang tidak patuh akan ditindak sesuai Perda,” ujar Kaima.
Langkah ini sekaligus menjadi bentuk keberanian politik dalam menyeimbangkan relasi ekonomi antara pelaku usaha besar dan kecil, serta mendorong keadilan pasar bagi produk lokal.
“Kita ingin UMKM Gorontalo bisa bertahan, bahkan naik kelas. Itu hanya bisa tercapai jika mereka diberi ruang di pasar modern, bukan dibatasi,” kata Adhan sebelumnya.
Selain memperluas akses pasar, kebijakan ini juga diharapkan mendorong peningkatan kualitas dan kemasan produk lokal agar mampu bersaing secara sehat di etalase ritel modern yang selama ini didominasi produk nasional dan impor.
Dengan sikap ini, Wali Kota Adhan kembali memperlihatkan gaya kepemimpinan populis yang konsisten: membela kepentingan kecil dalam sistem ekonomi yang kerap berat sebelah.
