Faktanews.com, Kota Gorontalo — Di tengah dominasi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, Pemerintah Kota Gorontalo mengambil langkah progresif untuk membangun kembali relasi manusia yang lebih hangat dan bermakna. Melalui kebijakan terbaru, Wali Kota Gorontalo H. Adhan Dambea mencanangkan Gerakan “Satu Jam Tanpa Gadget” bagi orang tua dan anak.
Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 800/Disdik.Sekrt/3078/2025 dan ditujukan sebagai bentuk tanggapan terhadap dampak budaya digital yang semakin menjauhkan interaksi manusia secara langsung, terutama dalam lingkungan keluarga.
“Ini bukan soal melawan teknologi, tapi soal mengatur kembali keseimbangannya. Kita ingin memulihkan sentuhan emosional yang akhir-akhir ini hilang karena semua sibuk menatap layar,” ujar Wali Kota Adhan.
Gerakan ini mengajak setiap orang tua/wali untuk menyediakan waktu minimal satu jam setiap hari tanpa menggunakan gawai, demi menciptakan ruang komunikasi langsung yang mendalam bersama anak. Pilihan waktunya fleksibel—pagi, sore, atau malam—yang penting dilakukan secara konsisten dan berkualitas.
Adhan menyebut bahwa transformasi digital seharusnya tidak memutuskan tali batin dalam keluarga. Sebaliknya, teknologi harus menjadi pelengkap, bukan pengganti interaksi manusia.
“Ketika anak-anak tumbuh tanpa cukup interaksi emosional dengan orang tuanya, mereka mencari validasi dari dunia maya. Inilah celah yang harus kita tutup,” jelasnya.
Selain aktivitas seperti mendampingi belajar atau berdiskusi ringan, Wali Kota juga mendorong kegiatan yang bersifat spiritual atau reflektif, seperti membaca kitab suci, berdoa bersama, atau berbagi cerita hidup.
Ia menambahkan bahwa gerakan ini bukan sekadar imbauan, melainkan bagian dari strategi besar Pemerintah Kota Gorontalo dalam membangun ketahanan sosial dan literasi digital yang sehat.
“Gerakan ini adalah titik awal untuk menyadarkan masyarakat bahwa tidak semua hubungan bisa digantikan oleh jaringan internet. Kita perlu kembali terhubung secara batiniah,” tegas Adhan.
Melalui kolaborasi antara rumah, sekolah, dan komunitas, diharapkan gerakan “Sejam Tanpa Gadget” dapat menjadi budaya baru yang menyegarkan kehidupan sosial dan memperkuat generasi muda Kota Gorontalo dalam menghadapi tantangan zaman.