Faktanews.com, Gorontalo – Pemerintah Kota Gorontalo memanfaatkan momentum pascapandemi dan perlambatan ekonomi nasional untuk mendorong pemulihan ekonomi rakyat dari sektor paling mendasar: pasar rakyat. Melalui kunjungan kerja ke Kementerian Perdagangan RI, Pemkot mengajukan proposal revitalisasi tujuh pasar tradisional sebagai upaya memperkuat ekosistem ekonomi lokal sekaligus memperbaiki rantai distribusi bahan pangan masyarakat.
Tiga pasar masuk tahap prioritas awal, yakni Pasar Moodu, Beringin, dan Dungingi, yang dinilai paling strategis dalam mendukung aktivitas perdagangan harian dan distribusi kebutuhan pokok di Kota Gorontalo.
“Revitalisasi pasar bukan hanya pembangunan fisik. Ini soal memperbaiki jalur ekonomi rakyat, meningkatkan daya saing UMKM lokal, dan memastikan stabilitas pasokan bahan pangan masyarakat,” ujar Kepala Bapppeda Kota Gorontalo, Meydi N. Silangen, usai bertemu Direktur Sarana Perdagangan dan Logistik, Sri Sugi Atmanto, di Jakarta, Rabu (9/7/2025).
Ia menambahkan, transformasi pasar menjadi pusat perdagangan yang bersih, tertib, dan aman adalah prasyarat penting untuk menciptakan kota yang ramah pedagang sekaligus konsumen.
Dalam pertemuan tersebut, Pemkot Gorontalo didorong untuk mengoptimalkan potensi Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBN sektor infrastruktur perdagangan melalui koordinasi lintas kementerian—termasuk PUPR dan Bappenas—sembari menyiapkan dokumen perencanaan teknis (DED) sebagai prasyarat administrasi.
“Pemerintah pusat menekankan pentingnya konsolidasi antarinstansi serta membuka komunikasi politik agar revitalisasi pasar bisa diprioritaskan dalam program nasional,” tambah Meydi.
Wali Kota Gorontalo, H. Adhan Dambea, telah menginstruksikan seluruh perangkat teknis untuk mempercepat penyusunan DED, serta melakukan asesmen lapangan berbasis kebutuhan pedagang dan masyarakat agar desain revitalisasi benar-benar menjawab kebutuhan riil.
Revitalisasi pasar rakyat menjadi bagian dari strategi jangka menengah Pemkot Gorontalo untuk memperkuat ketahanan ekonomi berbasis lokal, mendorong transformasi UMKM, serta mengembalikan peran pasar sebagai pusat interaksi sosial dan ekonomi yang berkeadilan.
