Faktanews.com, Masohi- Lokakarya Profil Belajar Siswa (PBS) yang digelar Inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah (Diknas Malteng), ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dan mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan profil belajar siswa yang lebih akurat dan komprehensif, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
“Di Kabupaten Maluku Tengah telah membentuk unit layanan disabilitas dan sudah ditandatangani oleh Pak Bupati timnya yang melibatkan semua stakeholder yang ada di kabupaten dan Kemenag juga dilibatkan untuk kita sama-sama menyelesaikannya nanti.” Hal ini ditegaskan Kadis Pendidikan Malteng Husen Mukadar, dalam sambutannya saat membuka Lokakarya PBS, Selasa, (5/08/25), yang berlangsung di salah satu Hotel di Masohi.
Menurutnya, lokakarya ini juga menjadi kesempatan bagi guru-guru di Malteng untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang bagaimana mengembangkan profil belajar siswa yang efektif. Dengan adanya lokakarya ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Malteng dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
“Kegiatan ini juga merupakan bagian penting dari komitmen kita bersama untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkeadilan bagi seluruh anak bangsa termasuk anak-anak kita yang memiliki kebutuhan khusus. Sejak dibentuknya unik layanan disabilitas pada tahun 2025 kami terus berupaya agar unit layanan disabilitas tidak hanya menjadi simbol tetapi benar-benar menjadi motor penggerak perubahan di satuan pendidikan,” terangnya.
Dari hasil analisi situasi pendidikan yang dilakukan bersama ekosistem pendidikan pada bulan februari lalu menunjukkan bahwa pendataan siswa yang berkebutuhan khusus masih menjadi tantangan besa. Oleh karena itu melalui lokakarya ini kita akan menguji intromen Profil Belajar Siswa (PBS) sebagai alat bantu untuk memahami kebutuhan belajar siswa secara lebih mendalam dan secara sistematis.
“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada inovasi yang telah mendukung penuh kegiatan ini baik dari segi teknis, fasilitas maupun pendanaan. Kolaborasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kementerian dan lintas wilayah adalah wujud nyata dari semangat Gotong Royong dan membangun pendidikan yang inklusif,” ujarnya.
Harapannya, program kerja unit pelayanan disabilitas dapat direfleksikan dan disesuaikan dengan kebutuhan nyata di lapangan. Guru dan kepala sekolah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang instrumen PBS dan yang terakhir adalah tersusunnya rencana teknis pendataan yang dapat segera di implementasikan dan menghasilkan data yang valid untuk perencanaan ke depan.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi semua anak bangsa tanpa terkecuali. Kegiatan ini tidak hanya sebatas sampai di sini kalau tidak ada rencana tindak lanjut. Sebesar apapun kegiatan yang kita lakukan tetapi kalau tidak ada rencana tindakan lanjut dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan ini lebih baik berhenti dan kita bubur,” ingatnya.
Untuk diketahuai hadir dalam kegiatan, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Maluku Tengah (Kemenag Malteng), Kepala Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Islam (Mapenda) Kemenag Malteng, Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kota Masohi, Kepala Sekolah SD/MI/MTs se-Kota Masohi. (Arsy)