FAKTANEWS.COM — Ketua PSSI Kabupaten Pohuwato, Nasir Giasi, menyambut baik kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, dalam rangka pelaksanaan PSSI Grassroots Football Festival yang digelar di Lapangan Kecamatan Dengilo, Minggu (21/9/2025).
Nasir bersama jajaran pengurus PSSI Pohuwato menyampaikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih kepada Yunus Nusi, karena telah memilih Kabupaten Pohuwato sebagai salah satu dari sembilan daerah pelaksana kegiatan festival sepak bola akar rumput tersebut.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada Bapak Yunus Nusi, bersama dua pelatih tim nasional, Coach Indra Sjafri dan Bima Sakti, yang telah berbagi pengetahuan kepada anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) kita tentang bagaimana menjadi pesepak bola profesional,” ungkap Nasir Giasi.
Menurut Nasir, kegiatan ini menjadi momen berharga bagi anak-anak SSB Pohuwato dan Gorontalo untuk belajar langsung dari para pelatih nasional. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan motivasi mereka dalam menggapai cita-cita menjadi pemain sepak bola profesional.
Lebih jauh, Nasir yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Pohuwato, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan aspirasi pembangunan infrastruktur olahraga kepada Yunus Nusi. Ia meminta agar Stadion 25 Februari Pohuwato mendapat perhatian dari PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), khususnya untuk perbaikan lintasan lari (rubber running track).
“Stadion kebanggaan masyarakat Pohuwato ini sudah perlu perbaikan, terutama pada lintasan lari. Kami berharap melalui Pak Sekjen, hal ini bisa dibicarakan bersama Pak Ketua PSSI yang juga Menpora, Erick Thohir,” jelas Nasir.
Aspirasi tersebut langsung direspons positif oleh Yunus Nusi. Ia berjanji akan mengawal usulan itu hingga ke tingkat pusat, dan membicarakannya bersama Menpora serta Kementerian PUPR.
“Saya akan bicarakan aspirasi ini bersama Pak Menpora dan Kementerian PU untuk perbaikan stadion olahraga di Pohuwato,” ujar Yunus Nusi.
Yunus juga berharap, ke depan Gorontalo, khususnya Pohuwato, dapat melahirkan pemain sepak bola profesional yang mampu berlaga di tingkat nasional, sekaligus memiliki klub sepak bola yang bisa bersaing di liga profesional Indonesia.
“Kita ingin lahir pemain-pemain dari Gorontalo yang bisa tampil di tim nasional, dan kita dorong agar daerah ini memiliki klub profesional yang bisa berlaga di liga besar,” tutur Yunus.
