Polda Gorontalo dan Hilangnya Wibawa Penegakan Hukum di Pohuwato
Oleh: Jhojo Rumampuk
Hingga detik ini, nama Haji Suci seakan tak terbendung lagi dalam menjalankan aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Pohuwato.
Ini bukan lagi fenomena, ini bukan sekadar persoalan kriminal biasa, melainkan sudah menjelma sebagai wajah buram dari penegakan hukum di Gorontalo.
Saya melihat, Polda Gorontalo seakan kehilangan harga dirinya sebagai institusi penegak hukum. Bukan hanya karena lambannya penindakan, tetapi juga karena tersiar kabar yang begitu deras di tengah masyarakat bahwa Haji Suci diduga “diback up” oleh salah satu pejabat utama di Polda Gorontalo.
Isu ini, entah benar atau tidak, sudah menjadi bahan pembicaraan publik dan menumbuhkan persepsi buruk tentang keberpihakan aparat terhadap para penjarah hasil alam.
Kabar ini semakin memperkuat alasan mengapa jajaran Direktur Kriminal Khusus, Direktur Intelijen, bahkan Kapolres dan aparat di bawahnya terlihat seperti takut mengambil tindakan.
Kalau benar demikian, maka ini adalah bentuk pembusukan institusi penegakan hukum dari dalam tubuhnya sendiri.
Sebagai masyarakat Pohuwato, saya pribadi merasa sangat prihatin. Pohuwato sedang menghadapi ancaman serius: bukan hanya kerusakan lingkungan akibat PETI, tetapi juga rusaknya sendi-sendi kepercayaan masyarakat terhadap hukum.
Bila aparat hukum justru menjadi pelindung para penjarah hasil bumi, maka jelas sudah, negeri ini sedang kehilangan akal sehatnya.
Apakah yang terjadi di Pohuwato ini sebuah penjarahan hasil alam yang diamini oleh Polda Gorontalo?
Ataukah memang benar Polda Gorontalo sengaja dijadikan tameng untuk melindungi para penjarah sumber daya alam?
Jika tetap dibiarkan berkembang di masyarakat tanpa klarifikasi dan tindakan nyata, maka Polda Gorontalo akan tercatat dalam sejarah sebagai institusi yang ikut merusak wajah hukum di daerah ini.
Dan perlu saya tegaskan. Jika Polda Gorontalo tidak mau nama institusinya rusak hanya gara-gara tambang ilegal, maka yang harus dilakukan adalah menegakkan hukum sebagaimana mestinya. Tangkap Haji Suci. Bukan diam dan membiarkan namanya hancur.
Mari kita bersama-sama berdoa, semoga Polda Gorontalo bisa kembali ke koridor hukum, menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, dan mengembalikan wibawa serta marwahnya sebagai penegak hukum sejati. Karena jika hukum telah tunduk pada kepentingan segelintir orang, maka rakyatlah yang menjadi korban utama.