Faktanews.com, Gorontalo — Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea menegaskan komitmennya untuk melindungi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar tetap dapat berjualan di kawasan Jalan Hos Cokroaminoto dan eks Jalan Andalas. Ia memastikan pemerintah kota memberikan jaminan legal dan perlindungan penuh bagi para pedagang kecil yang memanfaatkan area trotoar sebagai tempat usaha.
Penegasan itu disampaikan Wali Kota Adhan saat menyapa langsung para pedagang di dua kawasan tersebut, usai menghadiri rapat evaluasi kinerja di Bandhayo Lo Yiladia, Senin (13/10/2025) malam. Tanpa pengawalan berlebihan, Adhan berjalan menelusuri trotoar, berdialog dengan pedagang, dan mendengarkan aspirasi mereka.
> “Itu hak rakyat. Saya akan bersama pedagang. Kalau ada yang melarang mereka berjualan di sini, saya sendiri yang akan pasang badan,” tegasnya.
Wali kota menjelaskan, kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan kepada masyarakat kecil, sekaligus klarifikasi atas informasi keliru bahwa pedagang dilarang berjualan di lokasi tersebut. Menurutnya, pemerintah justru ingin menata area publik agar lebih tertib, aman, dan tetap memberi ruang ekonomi bagi warga.
> “Pemerintah hadir untuk menata, bukan meniadakan. UMKM boleh berjualan, asalkan tertib dan tidak mengganggu fungsi jalan maupun trotoar,” ujarnya.
Candra (27), salah satu pedagang muda di Jalan Hos Cokroaminoto, mengaku lega dengan perhatian langsung dari wali kota.
> “Awalnya kami takut diusir. Tapi setelah Pak Wali datang dan jamin langsung, kami tenang. Bahkan beliau kasih nomor pribadinya dan bilang bisa dihubungi kalau ada masalah. Ini baru pemimpin yang benar-benar peduli,” tuturnya.
Hal serupa disampaikan Daffa, pedagang kopi di eks Jalan Andalas.
> “Alhamdulillah kami merasa dihargai. Terima kasih Pak Wali,” katanya singkat.
Warga sekitar juga merasakan perubahan positif sejak area tersebut ramai dengan aktivitas UMKM.
> “Sekarang kawasan lebih hidup dan aman. Anak muda banyak yang kerja, bukan nongkrong sampai malam,” ujar Salim Umami, warga setempat.
Suasana malam itu ditutup dengan teriakan spontan sekelompok anak muda yang menyambut Wali Kota Adhan dengan penuh antusias:
> “Torang pe wali kota keren!”
Kunjungan tersebut menjadi simbol nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat kecil — memastikan ruang ekonomi tetap terbuka, sekaligus menjaga ketertiban dan kesejahteraan bersama.
![]()












