Faktanews.com, Gorontalo — KORPRI Fest 2025 kembali menghadirkan warna berbeda dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-54 KORPRI. Sabtu (22/11/2025), halaman Rumah Jabatan Wali Kota Gorontalo berubah menjadi ruang ekspresi budaya ketika Lomba Tari Dana-Dana resmi digelar sebagai salah satu agenda utama perayaan.
Namun tahun ini, penyelenggara menghadirkan konsep yang lebih luas. Tari tradisi tidak hanya tampil sebagai seni panggung, tetapi juga sebagai katalis penggerak ekonomi lokal.
Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel, yang membuka kegiatan tersebut menegaskan bahwa pendekatan ini adalah bentuk modernisasi pelestarian budaya.
“Ketika budaya hadir bersama aktivitas ekonomi, ia tidak hanya dilestarikan — tetapi dihidupkan kembali,” ucapnya.
Menurut Wawali Indra, seni tradisi seperti dana-dana bukan hanya warisan estetika masa lalu, tetapi ruang belajar tentang karakter dan identitas Gorontalo yang perlu dihidupi oleh masyarakat modern, termasuk ASN.
Keterlibatan UMKM lokal pada kegiatan ini menjadi bukti nyata strategi tersebut. Stan kuliner hingga produk kerajinan lokal berdiri di area kegiatan, menciptakan ekosistem yang menghubungkan seni, masyarakat, dan pelaku usaha.
Event ini bukan hanya kompetisi antarunit KORPRI, melainkan ruang bertemunya tiga unsur:
🔹 penjaga budaya (seniman dan pelaku seni),
🔹 penggerak pemerintahan (ASN dan OPD),
🔹 penggerak ekonomi kreatif (UMKM lokal).
Bagi Pemerintah Kota Gorontalo, pola integratif seperti ini diyakini dapat memberi dampak ganda: budaya tetap relevan dan ekonomi lokal terdorong bergerak.
Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, Sekretaris Daerah Ismail Madjid, serta pimpinan OPD turut hadir memberi dukungan.
Pada akhirnya, KORPRI Fest 2025 tidak hanya menjadi perayaan ulang tahun organisasi, tetapi juga simbol alur baru pembangunan daerah — bahwa budaya bukan ornamen perayaan, melainkan aset yang dapat menjadi sumber kebanggaan sekaligus kekuatan ekonomi.
![]()












