Faktanews.com, Pohuwato – Terkait dengan adanya keluhan masyarakat petani di Pohuwato yang mengalami gatal-gatal usai menggarap di sawah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pohuwato langsung turun ke lokasi mengecek langsung dan melakukan pengambilan sampel.
“Jadi kita juga sudah turun ke lokasi dan mengambil sampel air itu, dan kita juga sudah bawa ke laboratorium (Lab) tinggal menunggu dia punya hasil,” kata Kepala Dinas (Kadis) DLH, Bahari Gobel saat di hubungi, Selasa (1/6/2021).
Pihaknya juga kata Bahari, belum bisa memastikan kapan hasil uji laboratorium itu bisa keluar. “Itu jangka waktunya kita sudah konfirmasi ke dorang (red-mereka), mereka bilang masih menunggu,” tuturnya.
Ia mengatakan, sampel tersebut telah di bawa ke dua tempat pengujian laboratorium, yakni di Gorontalo dan Manado. Hal itu dilakukan untuk memastikan kebenaran hasil uji laboratorium tersebut.
“Jadi dua lokasi dengan dua sampel yang sama, supaya bisa dapat tau, apakah kedua laboratorium ini sama atau beda. Jadi sementara menunggu, kita belum bisa pastikan karena mereka kan ada prosedur,” ungkapnya.
Ia juga tidak mau menjustifikasi bahwa air tersebut sudah tercemar. Untuk itu, dirinya sudah menyarankan ke Kadis Kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kepada petani yang terdampak gatal-gatal tersebut.
“Makanya kita tidak bisa langsung memvonis bahwa itu terjadi pencemaran kan, makanya kita sarankan juga dari (Dinas) Kesehatan turun, jangan sampai penyakit gatal-gatal itu di akibatkan dari yang lain kan. Sehingga (Dinas) Kesehatan jalan sendiri kita juga sudah mengambil sampel kan,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kadis Kesehatan, Irfan Saleh saat di hubungi mengatakan, saat mendapat informasi tersebut, dirinya langsung memerintahkan stafnya untuk meninjau hal tersebut.
“Ternyata di tingkat bawa ketika kita datangi Kepala Desa, Kepala Desa belum mengetahui kasus itu. Sehingga permintaan Kepala Desa dia akan mendata dulu siapa-siapa masyarakat yang terkena gatal-gatal itu, dan itu akan dilaporkan kembali ke Dinas Kesehatan untuk diberikan pelayanan kesehatan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, bahwa tugas Dinas Kesehatan lebih ke arah dampak atas terjadinya gatal-gatal masyarakat tersebut untuk segera dilayani.
“Dan di sana petugas saya sudah stay, puskesmas Buntulia, jadi kapan saja mereka keluhkan langsung segera ada pelayanan,” tandasnya.
Penulis: Surdin