Faktanews.com, Gorontalo – Perseteruan politik antara Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, dan Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, kembali mengemuka. Adhan menilai kebijakan sang gubernur kerap merugikan masyarakat dan menghambat kepentingan publik.
Kisruh keduanya berawal dari polemik pemilihan jajaran komisaris dan direksi Bank SulutGo (BSG) beberapa waktu lalu. Menurut Adhan, Gusnar hanya mendorong kepentingan pribadi, bahkan disebut-sebut lebih mengutamakan anak mantunya ketimbang kader asal Gorontalo. Perselisihan itu kemudian merembet pada berbagai urusan pemerintahan.
Kasus terbaru, Adhan menuding Gusnar sengaja menahan rekomendasi keberangkatan Wakil Wali Kota Gorontalo, Indra Gobel, yang diundang menghadiri kegiatan bersama pemerintah kota se-ASEAN di Malaysia.
“Kemendagri meminta rekomendasi dari Gubernur, tapi tidak juga keluar. Alhamdulillah, meski begitu, Pak Wawali tetap bisa berangkat setelah mendapat izin langsung dari Kemendagri,” ungkap Adhan, Jumat (22/8/2025).
Tak berhenti di situ, Adhan juga menyoroti keterlambatan pengadaan alat kesehatan (Alkes) di RSAS. Padahal, menurutnya, hal tersebut sudah disepakati bersama Kementerian Kesehatan dengan nilai anggaran sekitar Rp1,8 miliar.
“Waktu Komisi IX DPR RI berkunjung ke RSAS, Kemenkes bertanya soal itu. Tapi justru dijawab Kepala Dinas Kesehatan bahwa anggarannya ditunda oleh Gubernur dengan alasan efisiensi. Ironisnya, pembelian mobil dinas bisa jalan, sementara kebutuhan rakyat diabaikan,” tegas Adhan.
Lebih jauh, ia juga menuding Gusnar mempersulit penyaluran bantuan bencana dari BNPB untuk BPBD Kota Gorontalo. Puluhan paket bantuan, kata Adhan, tertahan hanya karena tidak mendapat restu dari Gubernur.
“Ini logistik untuk rakyat, bukan untuk kepentingan saya. Tapi ditahan begitu saja, seolah-olah membiarkan bantuan terkurung di gudang,” ujarnya dengan nada kecewa.
Menurut Adhan, sikap Gusnar tersebut mengindikasikan tidak adanya keberpihakan pada masyarakat. “Apa yang dilakukan Gubernur jelas menunjukkan beliau tidak punya hati membela rakyat,” pungkasnya.