Faktanews.com – Pohuwato. Aroma ketidakberesan mulai tercium di tubuh Karang Taruna Desa Tahele. Sejumlah pemuda yang selama ini aktif dalam kegiatan sosial kepemudaan akhirnya angkat bicara. Mereka mempertanyakan keberadaan aset-aset organisasi yang diduga “menghilang” tanpa kejelasan.
Dari perlengkapan olahraga, sound system, keyboard Instrumen, serta alat bengkel kini tak ada jejak bak ditelan bumi, barang-barang yang dulunya dibeli dari dana bantuan dan swadaya masyarakat kini tidak lagi terlihat. Tak ada catatan, tak ada laporan. Yang ada hanya tanda tanya besar.
“Kami tidak bisa terus diam. Ini bukan sekadar barang, ini soal tanggung jawab. Aset Karang Taruna adalah milik bersama, bukan milik pribadi,” jelas Pemuda yang enggan disebut namanya.
Desakan pun dilayangkan. Para pemuda meminta pengurus karang taruna dan pemerintah desa untuk segera memberi klarifikasi secara terbuka.
Mereka juga mendesak pihak desa memfasilitasi forum musyawarah guna membahas tuntas keberadaan aset yang dinilai ‘lenyap’ begitu saja.
“Kami ingin transparansi. Kalau tidak ada niat baik untuk menyelesaikan ini, kami akan bawa persoalan ini ke jalur hukum. Jangan main-main dengan kepercayaan masyarakat,” tambahnya.
Keresahan ini muncul bersamaan dengan wacana pembentukan kepengurusan Karang Taruna yang baru. Pemuda Tahele bertekad mewujudkan organisasi yang bersih, jujur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Mereka tidak ingin memulai langkah baru di atas fondasi yang rapuh.
Desakan ini dinilai sebagai bentuk keseriusan pemuda untuk memastikan tidak ada penggelapan atau penyalahgunaan aset maupun dana.
Mereka juga menilai, langkah audit dari Inspektorat Daerah Pohuwato bisa menjadi pintu masuk untuk membenahi tata kelola organisasi pemuda secara lebih profesional dan akuntabel.
“Kami sudah capek dengan janji dan pembiaran. Kalau perlu, Inspektorat harus segera turun tangan. Kami ingin tahu ke mana perginya aset Karang Taruna? Siapa yang bertanggung jawab?,” pungkasnya dengan penuh amarah.
Kini, semua mata tertuju pada pengurus Karang Taruna Desa Tahele. Akankah mereka menjawab desakan ini? Atau justru memilih bungkam?
Waktu akan bicara. Tapi yang pasti, pemuda Tahele sudah bergerak. Dan mereka tak akan berhenti sampai kebenaran terungkap.
Hingga berita ini diturunkan, Pihak Faktanews telah menghubungi Kepala Desa Tahele namun belum mendapat tanggapan.