Fakta News – Gorontalo. Sebuah video berdurasi singkat yang beredar luas di media sosial menampilkan suasana forum resmi penyampaian aspirasi masyarakat di hadapan Gubernur Gorontalo, kini menjadi perbincangan hangat publik. Dalam video tersebut, terlihat salah satu Anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Dapil Kota Gorontalo, Erwin Ismail, tertidur pulas saat forum tengah berlangsung.
Momen itu terekam jelas ketika salah satu Aleg dari Dapil yang sama menyampaikan keluhan mengenai kesulitan masyarakat Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo, untuk memasukkan anak-anak mereka ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) akibat terbatasnya daya tampung sekolah di wilayah tersebut.
Di saat penyampaian aspirasi berlangsung dengan penuh harap, kamera justru menyorot Erwin Ismail yang tampak bersandar dan tertidur lelap, seolah tak mengindahkan jalannya pembahasan.
Video tersebut cepat menyebar dan menuai berbagai tanggapan publik. Banyak yang menilai, peristiwa tersebut mencerminkan kurangnya sensitivitas seorang wakil rakyat terhadap penderitaan masyarakat di wilayah konstituennya sendiri, terutama ketika forum itu secara khusus membahas soal akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Penyampaian aspirasi yang seharusnya menjadi ruang bagi rakyat untuk menyampaikan kebutuhan dan persoalan riil di lapangan, justru diwarnai dengan adegan yang kontras.
Sementara Fikram Salilama yang notabene adalah Anggota Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo Dapil Kota Gorontalo berbicara lantang soal keterbatasan sarana pendidikan di Kecamatan Hulonthalangi, salah satu anggota legislatif justru terlihat tidak menunjukkan perhatian sedikit pun terhadap pembahasan yang sedang berlangsung.
Fenomena ini menimbulkan kesan bahwa suara rakyat yang disampaikan langsung di hadapan pemerintah provinsi tidak sepenuhnya mendapat perhatian yang layak dari para wakil rakyat di DPRD.
Banyak masyarakat mempertanyakan sejauh mana komitmen dan kehadiran anggota dewan benar-benar berpihak pada kepentingan masyarakat, bukan sekadar hadir secara fisik dalam setiap agenda resmi pemerintahan.
Dari pantauan data publik yang beredar, diketahui bahwa Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) milik Erwin Ismail pada tahun anggaran malah justru diarahkan untuk kegiatan event otomotif yang dilaksanakan oleh IMI Gorontalo.
Alokasi tersebut berbeda jauh dengan kebutuhan riil masyarakat Kota Gorontalo yang masih berjuang mendapatkan fasilitas pendidikan memadai, terutama di kecamatan padat seperti Hulonthalangi.
Kondisi ini semakin menegaskan kesenjangan antara prioritas program yang dipilih oleh wakil rakyat dengan aspirasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat.
Sementara semua menunggu solusi konkret agar anak-anak mereka tidak tertinggal pendidikan, kebijakan Pokir justru terserap untuk kegiatan yang bernuansa hiburan dan tidak memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan warga.
Video yang kini viral itu menjadi pengingat bahwa fungsi perwakilan rakyat bukan hanya soal bicara di podium atau hadir dalam rapat, melainkan mendengar, memahami, dan memperjuangkan suara rakyat yang mempercayakan mandat kepadanya.
![]()












