Fakta News – Gorontalo. Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan momen ketika salah satu anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari daerah pemilihan Kota Gorontalo, Erwin Ismail, tampak tertidur saat penyampaian aspirasi masyarakat Kecamatan Hulonthalangi di hadapan Gubernur Gorontalo.
Dalam video berdurasi singkat itu, terlihat seorang anggota DPRD menyampaikan keluhan masyarakat terkait sulitnya akses pendaftaran ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah tersebut. Namun, sorotan publik justru tertuju pada Erwin Ismail yang tampak terlelap di tengah forum resmi.
Rekaman itu pun memantik kritik keras dari sejumlah aktivis Gorontalo, yang menilai sikap tersebut mencerminkan lemahnya kepedulian terhadap aspirasi rakyat.
Salah satu aktivis, Diki Modanggu, menilai bahwa momen tersebut menjadi simbol dari lemahnya tanggung jawab moral seorang wakil rakyat.
“Pantas saja dana Pokir (Pokok-Pokok Pikiran) milik Erwin Ismail disebut-sebut dititip di KONI, yang jelas bukan lembaga atau instansi terkait dengan pendidikan. Kalau saat aspirasi rakyat disampaikan saja beliau tertidur, bagaimana bisa memahami prioritas kebutuhan masyarakat?” ujar Diki dengan nada tegas kepada Fakta News.
Menurutnya, Pokir seharusnya diarahkan pada kepentingan publik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, bukan untuk kepentingan kelompok tertentu.
“Pokir itu bukan milik pribadi. Itu hasil serapan aspirasi masyarakat yang wajib disalurkan tepat sasaran. Kalau dana tersebut malah mengalir ke lembaga olahraga, sementara anak-anak di Hulonthalangi kesulitan masuk SMA, maka jelas ada yang salah arah,” tegasnya.
Aktivis lain juga menyebut bahwa insiden “tidur saat aspirasi” itu menjadi simbol dari ketidaksadaran politik yang kini menjadi sorotan publik Gorontalo.
“Bukan sekadar persoalan etika, tapi soal empati terhadap rakyat kecil yang berjuang mendapatkan akses pendidikan layak,” ungkapnya.
![]()












