Fakta News — Gorontalo. Menanggapi pemberitaan dan opini publik terkait isu batalnya keberangkatan atlet Gorontalo pada ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII dan Pekan Paralimpik Pelajar Nasional (PEPARPENAS) XI Tahun 2025.
Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menyampaikan klarifikasi resmi bahwa Provinsi Gorontalo tetap berpartisipasi dalam kedua ajang nasional tersebut.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, Danial Ibrahim, menegaskan bahwa Pemprov Gorontalo tidak pernah membatalkan keikutsertaan atlet, melainkan sedang melakukan penyesuaian mekanisme pembiayaan sesuai kemampuan fiskal daerah dan prinsip efisiensi yang berlaku secara nasional.
“Pemerintah tetap berkomitmen mendukung atlet pelajar Gorontalo untuk tampil di POPNAS dan PEPARPENAS. Namun, sebagaimana diterapkan di banyak provinsi lain, pembiayaan tahun ini disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah dan dilakukan secara kolaboratif,” ujar Danial Ibrahim.
Danial menjelaskan bahwa Pemprov Gorontalo telah menetapkan alokasi dukungan sebesar Rp450 juta melalui APBD Perubahan 2025, khusus untuk mendukung keikutsertaan kontingen. Dukungan ini mencakup pembiayaan cabang olahraga prioritas binaan provinsi dan atlet yang memiliki potensi medali.
Lebih lanjut, Danial menyebut bahwa Pemprov juga mendorong pola pembiayaan kolaboratif antara pemerintah, Pengurus Provinsi cabang olahraga, masyarakat, dan sektor swasta.
“Paradigma pembiayaan olahraga kini tidak bisa lagi hanya bergantung pada APBD. Kita mengarah pada kemandirian dan gotong royong, agar pembinaan dan keikutsertaan atlet bisa berkelanjutan,” jelasnya.
Menurut hasil seleksi dan rekomendasi SPOBDA, Gorontalo akan mengirimkan atlet untuk tujuh cabang olahraga POPNAS XVII, yakni:
Atletik
Pencak Silat
Taekwondo
Karate
Sepak Takraw
Tinju
Renang
Sedangkan untuk PEPARPENAS XI, kontingen Gorontalo akan mengikuti Para Atletik, Para Bulutangkis, dan Para Tenis Meja.
Untuk cabang Sepak Bola, Bulu Tangkis, dan Tenis Meja reguler, Dispora tetap membuka pendaftaran dan koordinasi sambil menunggu dukungan tambahan dari mitra eksternal.
Danial menegaskan, tidak ada diskriminasi atau politisasi anggaran dalam keputusan tersebut, melainkan murni hasil perhitungan objektif dan transparan atas kemampuan daerah.
“Dispora bekerja berdasarkan aturan dan proporsionalitas anggaran. Kita semua ingin anak-anak Gorontalo tetap bisa berlaga dan berprestasi dengan semangat gotong royong,” katanya.
Melalui klarifikasi ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo mengajak seluruh pihak , baik pelatih, orang tua atlet, masyarakat, dan media untuk bersama mendukung para pelajar yang akan mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.
“POPNAS dan PEPARPENAS bukan sekadar kompetisi, tetapi wadah pembentukan karakter, sportivitas, dan kebanggaan daerah. Pemerintah akan terus hadir, dengan kemampuan terbaik yang kita miliki, untuk memastikan Gorontalo tetap berprestasi,” tutup Danial Ibrahim.
![]()












